25 Oct 2011

40 Sunnah Yang Biasa Kami Lakukan Tatkala Mendaki Gunung

Bismillahirrahmanirrahim..
Posting kali ini agak berbeda sob, biasa saya njiplak dari situs lain tetapi kali ini saya njiplak dari status facebook seorang teman yang sehobi dengan saya, yaitu “muncak” alias mendaki gunung.. Kebetulan beliau mengizinkan saya untuk memposting ulang tulisannya di blog ini. Hehe..syukran Abu Fahd sudah mengizinkan saya untuk repost :) . Lalu tujuannya apa yah sampe dibuat ni tulisan? kata yang punyanya sih ini ditujukan kepada orang-orang yang tidak mengetahui manfaat dan faedah mendaki gunung, dan untuk orang-orang yang tidak suka khususnya kepada kami yang suka mendaki gunung. Hmm pikir saya, kok ada ya orang yang gak suka olahraga mengasyikkan kayak gini? ngedabrus tuh orang :D . Padahal mendaki gunung itu udah sehat, pahalanya banyak lagi :) . Langsung aja sob, semoga bermanfaat! berikut adalah 40 amalan Sunnah yang biasa kami lakukan tatkala mendaki gunung:
  1. Shalat Istikharah.
  2. Meminta izin kepada orangtua.
  3. Melakukan perjalanan bersama 3 orang atau lebih.
  4. Memilih atau mengangkat pemimpin rombongan.
  5. Melakukan perjalanan pada malam hari.
  6. Melaksanakan shalat 2 rakaat sebelum pergi dan tatkala pulang (atau mau masuk rumah).
  7. Berpamitan ketika mau pergi kepada orang yang ditinggalkan.
  8. Membaca doa safar atau bepergian.
  9. Membaca doa naik kendaraan.
  10. Memperbanyak doa, krn doanya musafir adalah dikabulkan/mustajab.
  11. Membaca doa ketika singgah di suatu tempat.
  12. Membaca dzikir pagi petang.
  13. Berwudhu dengan air sedikit ( atau berwudhu dengan membasuh masing-masing 1 x atau 2 x).
  14. Berwudhu dalam cuaca yang sangat dingin atau memberatkan.
  15. Tayammum jika tidak ada air.
  16. Mengusap khuf atau sepatu ketika berwudhu.
  17. Menentukan arah kiblat untuk shalat.
  18. Berdoa ketika menjelang subuh.
  19. Bisa melihat dan menentukan fajar shadiq.
  20. Shalat dengan jama’ dan qashar.
  21. Shalat dengan berjama’ah.
  22. Shalat witir dalam keadaan safar.
  23. Mengucapkan takbir ketika mendaki.
  24. Mengucapkan Tasbih ketika turun.
  25. Berdzikir ketika melihat kebesaran Allah , karena di gunung kami banyak sekali melihat kebesaran Allah yang belum pernah kami lihat sebelumnya atau tidak kami lihat di tempat tinggal kami.
  26. Olahraga agar tubuh kuat dan sehat.
  27. Memperbanyak jalan kaki.
  28. Membuat kemah yang jauh dari jalanan.
  29. Membaca doa atau dzikir ketika hendak tidur dan setelah bangun tidur.
  30. Makan secara berjama’ah/bersama2.
  31. Tidak boleh mengeluh dan putus asa selama dalam perjalanan.
  32. Menjaga kebersihan selama perjalanan.
  33. Mengucapkan salam jika saling bertemu.
  34. Menyingkirkan rintangan di jalan sesuai dengan kemampuan.
  35. Saling memberi nasehat atau beramar ma’ruf nahi munkar selama perjalanan, seperti mengajak teman kita untuk shalat atau melarang merokok, dsb.
  36. Membawa hadiah atau oleh-oleh ketika pulang.
  37. Bersegera pulang jika urusan telah selesai.
  38. memberi kabar ketika hendak pulang kepada orang yang ditinggalkan.
  39. Menghindari pulang malam-malam ketika sampai rumah.
  40. Shalat dua rakaat di masjid ketika tiba dari safar.
Catatan Penulis:
Dari semua point-point diatas, masing-masing mempunyai dalil tersendiri yang sengaja tidak disebutkan disini karena keterbatasan tempat dan waktu. Perlu catatan tersendiri jika ingin mengetahui dalil-dalil semuanya. Mudah-mudahan Allah memberikan kemudahan kepada ana untuk membuat catatan tersendiri tentang hal ini beserta dalil-dalinya secara lengkap, Insya Allah.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman : “Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’ Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Az-Zumar:9).
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman : “Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran.” (Ar-Ra’d:19).
Point-point diatas hanya sebagian dari yang ana ingat saja, masih banyak sunnah-sunnah yang lain, seperti ketika turun hujan, ketika menghadapi musibah, dan sebagainya.
Ada salah seorang Penanya yang bertanya:
-pada point 5, yaitu melakukan perjalanan malam hari apa ibrohnya ya?

Penulis menjawab:
Hikmahnya adalah sesuai dengan hadits: Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَلَيْكُمْ بِالدُّلْجَةِ فَإِنَّ الأَرْضَ تُطْوَى بِاللَّيْلِ
“Hendaklah kalian melakukan perjalanan di malam hari, karena seolah-olah bumi itu terlipat ketika itu.”[HR. Abu Daud no. 2571, Al Hakim dalam Al Mustadrok 1/163, dan Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro 5/256. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat As Silsilah Ash Shahihah no. 681.]
penulis         : Abu Fahd NegaraTauhid
penyunting   : Dimas Putra Ramadhan
|

Friends Blog

Sponsors : Best Google Covers | Desktop Wallpaperslk | PSD Graphics
Copyright © 2012. bedegar - All Rights Reserved
Template Design by Cool Blogger Tutorials | Published by Templates Doctor
Powered by Blogger