13 Jul 2010

Jebakan Batman Provider

Labels:
jalan2 di google ketemu inih..pas banget dgn apa yang gue alamin .......baca aja sob..pasti kalian pernah ngerasain.....

Entah karena igauan saya sebelumnya—‘Yang Jujur dan Yang Culas’–, komentar Eka Putra, atau mungkin banyak lagi orang yang komplain, Telkomsel tiba-tiba mengirimkan SMS klarifikasi berbunyi “Terimakasih atas konfirmasi Anda untuk tidak menerima promo NSP PESTABOLA. Biaya pengiriman sms ke 1212 akan dikembalikan kpd Anda. Unt NSP lainnya akses *121#”.


Bagaimanapun saya harus mengapresiasi klarifikasi dari provider dengan pasar terbesar di Indonesia itu. Paling tidak, klarifikasi itu menunjukkan bahwa Telkomsel cukup responsif terhadap keluhan konsumen. Namun, semua itu tidak mampu menghapus sejumlah kekecewaan saya terhadap polah provider yang menurut praduga saya secara sengaja dilakukan untuk menjebak konsumen dengan label promosi NSP gratis atau sejenisnya.


Saya menyebut tinggal polah Telkomsel dan provider lainnya itu sebagai—meminjam istilah slang—‘jebakan batman’: mundur kena, maju lebih kena, diam pun akan kena. Membatalkan penerimaan promosi NSP gratis dibebankan biaya SMS Rp.250,- dan jika malas menjawab, pulsa kita akan tersedot begitu saja. (itu kemarin ya. Sekarang kan sudah diklarifikasi dan pulsanya dikembalikan. Kalau besok muncul dan terulang lagi, itu lain cerita)
Saya jadi membayangkan angka-angka tumpukan rupiah yang akan didapatkan oleh provider dengan modus promosi seperti itu. Ambil contoh perhitungan kasar keuntungan Telkomsel misalnya. Saya coba akan hitung dengan matematika SD saya.


Berdasarkan data kompas.com, jumlah pelanggan telkomsel pada tahun 2009 mencapai 82 juta. Angka yang sangat fantastis karena setara dengan 50 persen pengguna layanan seluler di Indonesia. Tahun 2010 ini, Telkomsel bahkan mematok target sebanyak 100 juta pelanggan. Luar biasa! (http://tekno.kompas.com/read/xml/201...embus.100.Juta). Dengan jumlah pelanggan 100 juta, asumsikan semuanya menerima SMS promosi, dan anggap saja 75 juta pelanggan (75 persen) mengirimkan SMS penolakan dan 25 juta (25 persen) menerima promosi NSP tersebut. Tinggal dikalikan 75.000.000,-x Rp. 250 = Rp 18.750.000.000,-.
Kalau menerima? Tinggal dihitung 25.000.000 x Rp.3.000,- = Rp. 75.000.000.000,- wow…besar sekali. Itu kalau hanya berlangganan 2 minggu. Kalau 1 bulan, 2 bulan, 1 tahun? Ada miliar rupiah yang akan secara cuma-cuma mereka dapatkan. Siapa yang tidak ngiler? Sebenarnya bukan cuma-cuma, karena ada kesan disengaja dan provider juga bekerja keras untuk memberi iming-iming kepada pelanggan.


Itu dari promosi NSP saja. Masih ingat suara merdu Mbak Veronica? Ya, Telkomsel Veronica. Dulu, suara merdu Mbak Vero itu sering kita dengar ketika nomor handphone yang kita pencet tidak aktif. Ia secara otomatis menjawab ‘Selamat Datang Telkomsel Veronika bla..bla..bla’ dan sejumlah uang kita pun melayang, kita pun hanya bisa memaki..Canggih betul untuk menyedot pulsa pelanggan. Saya tidak tahu apakah Mbak Vero itu sekarang masih ada atau sudah digantikan saudaranya dengan modus ‘berbeda tapi sama’.


Sebenarnya jebakan promosi NSP gratis ini bukan monopoli Telkomsel semata. Hampir semua provider—saya tidak mengatakan semua, karena saya tidak punya nomor telepon semua provider dan tentu saja saya belum melakukan survey kecil-kecilan tentang jebakan batman mereka—melakukan hal serupa.


Saya ambil contoh XL yang katanya nyambung terus itu. Seperti dalam igauan saya pertama, modusnya tak jauh berbeda dengan Telkomsel. Saya tidak tahu apakah yang satu ini sama batman-nya atau skalanya lebih batman dari batman-nya Telkomsel.


Bunyi promosinya seperti ini “Tunggu apa lagi?!Cepet ambil XL RBT GRATIS khusus buat km!Caranya tekan *123*88*1#.Periode promo 3-9Jun.Ayo buruan!CL111A”
Bahasanya luar biasa. Beberapa tingkat diatas kecerdasan marketing pedagang LOLIPOP saat menawarkan kepada anak-anak TK-SD. Tanpa peringatan. tanpa penjelasan jika kita sudah terlanjur tergiur dengan iming-iming gratisan (makanya jangan cari gratisan) dan ingin membatalkan RBT promosi itu.


Saya coba mengikuti jebakan si nyambung terus ini. Dan, twingg…memang betul-betul gratis. Hanya saja, durasinya Cuma 15 harinya. Setelah itu, NSP akan diperpanjang otomatis dan tentu saja dengan mengambil sedikit uang kita—sedikit kok…:D.
Jika pulsa anda mencukupi ia akan dengan sopan mengirimkan SMS:
“Terima kasih, masa langganan XL RBT Anda telah diperpanjang utk 7 hari Rp.2.200. Utk menu RBT lainnya, tekan *123*1818#. INFO CS:817”
Atau jika pulsa kita tidak mencukupi, juga tidak kalah sopannya, akan memberitahu:
“Pulsa Anda tdk mencukupi utk prpanjangan RBT.Mohon isi pulsa Anda.RBT promo akan dputar pada masa tenggang.RBT Anda dpt diputar kembali stlh prpanjangan brhasil”
Eh..sebenarnya tidak otomatis. Dengan agak jujur mereka memberi sms peringatan bahwa dalam 3 hari ke depan, NSP akan diperpanjang otomatis dan kita diminta untuk memiliki pulsa secukupnya. Terlihat elegan, tapi sebenarnya tidak. Kenapa tidak? Karena dalam SMS konfirmasi XL tidak disebutkan cara menolak atau membatalkan perpanjangan NSP itu. Kalau mau tahu caranya, ya silakan kontak CS kami..kira-kira begitulah…
IM3 pun punya jebakan batman, tapi dengan modus lain.
“Plg Yth, Anda bisa membawa pulang MOBIL bln ini! Juga UANG JT-an stiapHARI, BB-HP-LAPTOP stiapMGU. Hub: *123*45*1# skrg!s/d 11 Juli 2010. CS-02157943884 (2rb/sms)”


Modus lainnya “BERITA PENTING Pemilik 6285711xxxxxxx HARI INI diberi ksempatan INDOSAT utk dpt 100jt diundi atau 200jt hr MINGGU! Kirim KEJAR ke 885 tarif 4000/2content”
Waduh, pakai berita penting segala ya? Dan kita juga disuruh kejar-kejaran sampai pulsa dan dompet ngos-ngosan. Dua contoh modus terakhir mengingatkan saya pada modus penipuan dengan iming-iming hadiah dari nomor HP tidak dikenal yang mengaku dari provider tertentu. Eh maaf, tentu saja berbeda dan tidak patut dibanding-bandingkan. Kalau yang dari provider asli kan benar ada hadiah dan mungkin pulu ‘dilindungi UU’ :D. Sementara yang pakai nomor tak dikenal itu secara sah dan meyakinkan dapat disebut sebagai penipuan. Sudah banyak korban, dan sebagian pelakunya juga sudah diciduk polisi.
Saya tidak tega untuk menyebut semua modus promosi itu sebagai perampokan, pencurian, bahkan pengutilan terselubung. Karena penyebutan seperti itu ‘fitnah’ belaka, sangatlah tidak berdasar, tidak sopan, dan tidak sesuai dengan adat ketimuran, bahkan tidak sepadan dengan adat timurnya timur. Ya anggap saja ini adalah smart marketing untuk konsumen bodoh—termasuk saya—di sebuah negara bernama indonasua. (*)
|

Friends Blog

Sponsors : Best Google Covers | Desktop Wallpaperslk | PSD Graphics
Copyright © 2012. bedegar - All Rights Reserved
Template Design by Cool Blogger Tutorials | Published by Templates Doctor
Powered by Blogger